Archive for June 2014
GOLDEN RULES? DO YOU BELIEVE THAT?
Semalam admin sedikit bertukar pikiran lagi dengan followers.
"Menurut kalian, Golden Rules itu apa-apa aja sih?"
Kenapa admin nanya sama followers, bukan dari hasil googling? Karena merekalah 'sumber' pertama, jadi kalo dari blog orang lain hasilnya terkesan mirip. Banyak yang menjawab dengan hal serupa, kemudian ada salah satu followers yang mention dengan foto dibawah ini. Tentu nggak mau kan udah baca panjang-panjang, eh, ternyata isinya sama.
via @dwiki_aldo |
Udah terlalu banyak 'versi' Golden Rules yang beredar. Sebelum nanya sama mereka, admin sudah mencari ke google dan jawabannya beragam, tapi sama. Ada sekitar 7 point dalam Golden Rules ini. Dan semua merujuk ke Onyanko Club, salah satu Idol Grup lawas di Jepang yang dibuat oleh Aki-P.
Memang foto diatas bukan pernyataan resmi dari pihak JKT48 melainkan dari salah satu majalah tentang 48 family yang tidak resmi juga, namun kita bisa menelisik sedikit tentang aturan di atas. Apa hubungannya dengan JKT48. Apakah aturan ini memang diterapkan atau tidak. Atau hanya beberapa saja. Atau bahkan tidak sama sekali.
Dilarang pergi ke diskotik
Bagi admin sendiri pergi ke tempat seperti itu bukan sesuatu yang buruk, tapi bukan berarti wajar. Diskotik kita tau hanya tempat nongkrong (kongkow) bagi sebagian penduduk kota. Namun sekarang diskotik telah dirubah sedikit imejnya oleh oknum tertentu. Seolah ketika mendengar diskotik langsung tertuju pada sesuatu yang 'negative', seperti minuman keras, narkotika dan yang lain-lain.
Admin sendiri belum tahu apa ada member yang pernah ke diskotik, tapi yang pasti mereka akan tahu konsekuensinya. Ketenaran mereka akan jadi taruhan. Mau diem-diem pergi kesana tanpa diketahui orang? Siap-siap dapat headline di twitter. Bahkan yang terdekat dengan member sekalipun belum tentu bisa jaga rahasia, jadi ngga heran banyak sumber yang terpercaya. Tapi akhir-akhir ini saya mengetahui bahwa beberapa member 'pernah' menginjakan kaki di klub malam itu. Percaya atau tidak itu urusan anda :)
Reputasi? Itu belum jadi taruhan. Reputasi mereka bukan bergantung dengan apa yang kita katakan, tapi reaksi mereka atas apa yang kita katakan.
Dilarang menulis tanda tangan pribadi kecuali pada merchandise resmi
Jika dalam bisnis, emang nggak boleh. Itu 'nilai jual lebih' suatu merk. Kita pasti akan lebih berminat beli barang yang ada sesuatu yang special didalamnya, termasuk tanda tangan. Jika di luar bisnis, tentu saja bebas.
Ada yang mau minta tanda tangan member? Silahkan. Tapi jangan didepan publik atau boss si member (dalam hal ini JOT). Ada yang mau minta lebih? Silahkan, urusan kalian dan tuhan. Tapi jangan didepan publik dan kami, tentunya.
Dilarang merokok dan mabuk minuman beralkohol
Skip.
Engga, deng. Gini, menurut admin, perempuan yang merokok dan mabuk itu sangat buruk. Apapun alasannya, terutama jika didepan publik. Siapa yang senang ada perempuan yang seperti itu. Menurut admin sendiri ngga terlalu buruk, asal mabuknya bukan di depan umum.
Tapi hal ini tidak bisa di tolerir lagi tentunya bagi sebagian fans. Merokok dan minum minuman beralkohol? It's a big mistake, for her of course.
Dilarang pacaran
Udah banyak yang menjelaskan tentang ini, tanpa ada penjelasan yang cukup menurut admin. Tentu kita tahu beberapa member yang pernah nggak sengaja sebuah hubungan dengan pria, dan untungnya berakhir dengan baik. Tidak ada yang dikeluarkan dengan tidak hormat atau semacamnya.
Sebentar, kita berbicara hati dulu. *ehem*
Bicara hati, kalo udah suka nggak ada yang bisa merubahnya, kecuali dia sendiri. Apapun yang orang katakan, udah nggak digubris sama orang yang jatuh cinta.
Balik lagi ke point di atas, kita belakangan tahu ada member yang berpacaran 'sebelum' keluar. Apakah itu dia mengkhianati kita? Tentu saja tidak. Kemudian, siapa yang salah? Kita yang terlalu berharap atau dia yang tidak bisa diharapkan? Silahkan dijawab sendiri.
Ada beberapa fans yang optimis bisa mendapat cinta dari member, namun kita juga harus realistis.
Didampingi penjaga penjaga atau wali saat member hendak berpergian
Lagi-lagi, ini soal bisnis. Jika di ruang lingkup bisnis (JOT), tentu saja mereka dijaga agar tidak terjadi hal yang kita inginkan. Karena mereka aset bagi perusahaan tersebut.
Kemudian, jika tidak di ruang bisnis, mereka menjadi individu yang biasa. Tidak terlalu ada penjagaan ekstra, hanya wali yang bisa berarti keluarga mereka. Namun bukan artian kita bebas untuk berdekatan dengan mereka jika bertemu. Logikanya setiap perempuan itu risih kalo ada orang yang nggak dikenal, tiba-tiba datang ke dekatnya dan sok kenal.
Member perempuan, kan?
Mengutamakan pendidikan di sekolah
Semua warga Indonesia berhak dan berkewajiban mengikuti pendidikan dasar di Indonesia. Hal itu tercantum dalam UUD 1945.
Admin tidak terlalu banyak menjelaskan, karena tentu itu hal yang wajib bagi individu yang ingin mendapat kehidupan yang lebih layak.
Dilarang memakai busana atau riasan (make up) yang mencolok
"Jadi gimana pas mereka tampil, kan bedaknya pada tebel semua. Apa nggak mencolok tuh?" tanya seseorang.
Ya, itu juga buat menyenangkan hati kalian, kita, sebagai fans mereka. Tentu kita mau hal yang hampir sempurna disetiap mereka perform. Admin pernah beberapa kali melihat JKT48 perform, dan ngga terlalu menyimak pakaian atau make up mereka. Yang bener aja, udah susah melihat langsung mereka, eh, malah disibukkan mencari kekurangan mereka. Tentu saja tidak, bukan saat itu kita menilai mereka. Nilai mereka setelah perform, jangan saat mereka perform.
Mungkin ada beberapa yang takut membernya dikatakan merusak reputasi karena busana yang kurang pas. Kemudian kembali ke point pertama.
Dan juga mereka tidak pernah memakai busana yang mencolok, karena admin nggak pernah mendengar ada yang salah saat mereka mengenakannya. Sering mereka share pict di twitter, dan kadang nggak sedikit yang menyinggung soal busana dengan mengatakan "Eh, itu bajunya bagus... *salkus*"
Jadi, mencolok atau ngganya busana atau riasan tergantung siapa yang melihatnya.
Tau Jeng Kelling, kan? Charlie Chaplin? Joker? Atau Alice in The Wonderland? Dan lain-lain.
Mereka beberapa entertainer yang menggunakan make up dan busana yang cukup mencolok. Tapi lewat itu mereka bisa dikenal. Malah jika melihat mereka tanpa make up dan busana yang mencolok itu, mereka tetap cantik dan cakep.
*Dilarang mention fans
Sebenarnya nggak tau ini ada di rules atau bukan. Tapi banyak yang nanya juga, "Boleh ngga, sih member ngemention fans?" atau "Apa itu ada rulesnya juga?".
Admin punya sedikit pemikiran, sebenarnya itu wajar. Member juga pernah menjawab tentang hal ini. Mereka mengatakan agar tidak terjadi kecemburuan antara fans. Apa iya kita segitunya menyikapinya? Tentu jawabannya berbeda-beda.
Kita tahu ada member dan selebritis pernah saling mention. Saat pengisi acara di suatu tempat, atau peluncuran film yang belum lama.
Apa mereka bukan fans sehingga member boleh mention mereka? Bisa disebut fans karena mereka suka dengan JKT48. Namun suka belum bisa langsung disebut fans.
***
Intinya, Golden Rules diatas belum terlalu mengekang member, tergantung mereka menyikapinya bagaimana. Admin sendiri belum mendengar pernyataan resmi dari pihak JKT48 tentang hal ini.
Tentu saja ini baik untuk mereka, namun ini lebih cocok disebut sebagai 'anjuran'. Lihat setiap point yang telah admin tulis diatas, setiap point mengandung anjuran. Itu dilakukan untuk menghindari dari pemikiran fans ataupun masyarakat umum bagi member sendiri.
Kita juga selalu disuguhi dengan anjuran, seperti saat di theater. Anjuran agar gadget dimatikan, tidak boleh membawa benda tajam atau makanan dan minuman ke dalam. Sering dibilang untuk tidak mengambil nomor WL untuk orang lain. Verify email tidak boleh dihibahkan.
Dan bagaimana kita menyikapi anjuran itu? Tentu tidak semua kita patuhi. Dan tidak sedikit berakhir dengan teguran ataupun hukuman langsung oleh pihak theater, jika tertangkap.
Fans dan member bukan individu yang berbeda spesies. Sama-sama manusia, jadi tidak heran jika member ada yang sedikit tidak patuh dengan anjuran diatas. Namun jangan marah, kita juga pernah melanggar anjuran ataupun peraturan yang diberlakukan, saat merecord lagu di theater contohnya, atau menjual swag yang palsu. Apa member marah dengan kita? Tentu saja, namun mereka melakukannya dengan cara yang pelan dengan tidak menyinggung pihak manapun.
Jujur, sangat susah membuat tulisan yang tidak menyinggung pihak manapun. Perlu penggunaan kata-kata yang bahkan tidak banyak dimengerti oleh pembacanya. Jadi tidak sedikit penulis yang dikatai karena menggunakan kata yang terlalu berat. Padahal mereka berusaha untuk tidak menyinggung siapapun.
"Know the rules well, so you can break them effectively."
#Thoy
Apa sih Golden Rules itu?
Tag :
JKT48 Reflection
Read Post :
Apa sih Golden Rules itu?
Tuesday, June 10, 2014
Author :
Adam Anthony
Comments :
6
Tag :
JKT48 Reflection
Read Post :
Apa sih Golden Rules itu?
Tuesday, June 10, 2014
Dijamin, cukup banyak yang mengerutkan kening saat membaca judul
diatas, yang mungkin sekarang cukup terkenal–bagi fans maupun bukan. Belum lama
ini, Shania sedikit mengeluarkan pikirannya kepada kita–fans JKT48.
via @reuploadJKT48 |
Ia menulis
tentang pengambilan foto yang kurang memuaskan atau kurang enak dilihat.
Seperti yang kita tau, sekarang banyak beredar ‘foto yang kurang enak dilihat’
seperti yang dimaksud Shania. Dia menuliskan agar kita lebih dapat melindungi
mereka–Idol–dari pandangan negatif orang luar. Apa kita bisa? Melindungi mereka
dari pandangan negatif orang luar?
Tentu saja tidak. Tapi kita bisa berusaha.
Setelah admin baca komen di G+ Shania juga beberapa tweet,
ada yang langsung menyinggung foto Salkus. Memang Shania tidak langsung
mengkritik tentang Salkus, tapi sebagai fans mungkin kita bisa menganggap hal
itu yang dimaksudnya. Foto yang kurang enak dilihat atau juga yang kurang
memuaskan–bagi Shania sendiri–sering beredar di socmed. Hanya untuk sharing dan
hiburan semata. Selama ini Salkus hanya gitu-gitu aja, ada yang ngetweet “Woi,
ngapain lo share ginian?!” tapi masih aja diliat. Banyak yang tidak suka tapi
tetap berharap adanya salkus.
Namun, saat Shania mengkritik tentang hal itu, tidak sedikit
yang langsung menyalahkan Salkus. Tidak sedikit juga yang menyalahkan yang
mengambil gambarnya, photographer. Ada juga yang menyerang salah satu akun
Salkus. Kemudian masih ada beberapa fans yang mengingatkan agar member untuk
tidak memancing mereka melakukan hal itu.
“TUTUP AJA WOI TUH AKUN LAKNAT!”
“X, kamu juga harus kontrol diri. Dancenya jangan gitu
banget.”
“Yang salah itu ngambil fotonya, kalau tidak ada yang
ngambil kan tidak bakal di salkus-in.”
Di akhir tulisan, Shania berkata hanya mau bertukar pikiran.
Bagaimana dengan kita? Maukah bertukar pikiran sejenak?
TUTUP AJA TUH AKUN SALKUS!
Admin sendiri setuju, namun tetap saja ada yang suka sama
salkus. Semua mungkin pernah melihat foto salkus yang kian marak, sengaja
ataupun tidak. Admin marah, tapi tetap melihat foto tersebut. Hehehe. Kemudian admin
mikir, “Kenapa harus akunnya yang ditutup? Kenapa tidak saya saja yang diemin
tuh akun.”
Maksud admin, jika itu memang salah dan tidak bisa ditutup,
berarti kita yang harus menutup diri dari hal itu. Mulai dengan sedikit-sedikit
jangan mau terpancing dengan hal itu. Bisa, kok, asal kita mau. Tapi jika kalian
sendiri tetap mau melihat foto itu, admin tidak bisa apa-apa. Sebanyak apapun
orang yang melarang atau menasehati, belum tentu bisa menyadarkan, kecuali diri
sendiri.
“Tapi, kan, diliat sama orang awam gimana? Ntar citra JKT48
jadi jeleklah.”
Selama ini juga ada salkus beredar, JKT48 masih tetap sering
manggung, kan? Teater masih tetap rame, kan? Masih sering denger orang joke
“Elo wota? Hellaww”. Kalau iya, berarti JKT48 masih tenar dan dihormati.
Karena mungkin, orang awam lebih bijak dari kita. Dan tentang haters, siapa sih
yang tidak punya?
Udin, dancenya nanti jangan kebuka kali ya. Bahaya ntar, mancing orang
buat hal yang tidak-tidak.Terus, pakaiannya terbuka kali, lho.
“Tapi ya namanya, juga sebuah perform. Kadang kontrol
kita sebagai manusia kalah sama rasa smemangat kita yang selalu pengen ngasih
terbaik buat kalian. Namanya juga perform, pasti smemangat dan badan kita
bergerak kesana kemari. Namanya juga perform, bukan sekedar diam, dan senyum
senyum cantik.” jawab Udin di G+ miliknya.
Yap, bener yang ditulis Udin. Kita tidak bisa kontrol diri
kita saat serius. Mau jaim? Siap-siap aja dibicarain fans dari belakang karena
tiba-tiba berubah sifatnya.
Kemudian pakaian mereka. Banyak yang bilang pakaian mereka memancing untuk orang melakukan hal yang tidak-tidak. Memang ada yang pernah
melecehkan member saat perform atau ditempat lain? Kalau tidak, syukur. Jika
ada, berarti admin yang kurang tau. Seharusnya kata ‘Ntar mancing orang buat
hal yang tidak-tidak’ dibalikin ke setiap orang yang melihat mereka.
Kalian akan melakukan hal yang tidak-tidak, kah? Tentu
tidak.
Kalian akan berpikir cara melakukan hal yang tidak-tidak,
kah? Tentu saja tidak.
Banyak sekarang kasus pelecehan karena mengatasnamakan
‘Pakaian yang memancing’. Dan sedihnya, ada korban pelecehan yang malah dituduh
‘Pelaku kejahatan’ juga. Mungkin yang tidak mau baca hal di bawah ini bisa skip satu
paragraf, bagi yang mau baca, go ahead. Mungkin bisa menambah wawasan kita.
Admin pernah membaca di twitter tentang korban pelecehan.
Salah satu penulis yang terkenal bertanya, kurang lebih seperti ini, “Saat
pernah dilecehkan, pakaian yang lo kenakan gimana?” Kemudian banyak mention
yang menjawab, dan rata-rata perempuan. Admin cukup merinding melihatnya.
Kebanyakan yang jadi korban pelecehan memakai baju yang tertutup. Tidak ada
belahan yang nampak ataupun paha yang terbuka. Bahkan ada yang memakai jilbab
saat dilecehkan.
Jadi mulai sekarang hentikan analogi ‘Kalo dia ngga mancing,
gue ngga bakal macem-macem’. Balik lagi, tanya diri sendiri.
Saat melihat orang yang berpakaian minim, kita berani
bertindak macam-macam, tidak?
Yang salah itu photographer, kenapa dia ngetake pas pose kaya gitu? Kalau
tidak ada gitu kan tidak bakal di salkus-in.
Bentar, admin mau ketawa dulu bagi yang menyalahkan
photographer.
HAHAHAHAHA
HAHAHAHAHA
HAHAHAHAHA
Analoginya sih, kalian berharap makan racun, tapi yang sakit
itu orang lain. Aneh, kan?
Tidak, admin bukan photographer bagi yang mikir kenapa membela
mereka. Admin tidak pandai apa-apa tentang hal itu. Ngambil gambar aja admin
jarang. Berapa banyak foto yang dishare sang photograper dengan tag ‘Salkus’? Tidak
ada. Jika ada, mungkin hanya untuk simpanan sendiri, tidak untuk dibagi.
Mereka melihat setiap foto itu dari segi seni dan artistik.
Segi komposisi cahaya, warna dan objek mereka nilai. Bukan dari segi yang orang
pikir tentang salkus. Mereka garis terdepan disetiap event dan acara. Panas-hujan
mereka lawan demi sebuah foto. Untuk siapa? Ya untuk semua orang. Fans ataupun
bukan, pasti senang melihat hasil jepretan dia. Beberapa detik terpaku ke foto
sang photographer cukup membuatnya senang, bahkan terpukau.
Mungkin ada fans yang tidak sengaja melihat sisi salkus,
kemudian diedit sedemikian rupa sehingga nilai salkusnya menonjol. Admin yakin,
foto apa aja kalau memang seseorang udah lihai melihat sesuatu–dalam hal ini salkus–bahkan
foto secarik kertas aja bisa dibayangkannya dalam bentuk tertentu.
Kalau begitu, balik lagi ke point pertama, TUTUP AJA TUH AKUN SALKUS! tapi sebelum
mengutuk akunnya, baca dulu point penjelasan dibawahnya.
Lihat, semuanya beterkaitan. Siapa yang salah? Tentu saja
tidak ada. Itu wajar, ada member yang tidak suka dengan cara kita. Mungkin bagi
kita itu sesuatu yang wajar, tapi bagi mereka itu tidak. Seperti halnya mengidol,
bagi sebagian orang membawa photopack dan lighstick ke theater itu wajar, tapi
bagi orang awam? Tentu saja tidak wajar bagi mereka.
“Kejahatan itu biasa,
logika yang langka.”
#Thoy
Salah Fokus. Salah Siapa?
Tag :
JKT48 Reflection
Read Post :
Salah Fokus. Salah Siapa?
Sunday, June 1, 2014
Author :
Adam Anthony
Comments :
11
Tag :
JKT48 Reflection
Read Post :
Salah Fokus. Salah Siapa?
Sunday, June 1, 2014